"Sapporo Yuki Matsuri" Kehangatan Sebuah Festival di Dalam Dinginnya Salju
Setiap musim dingin, Pulau Hokkaido, Jepang, selalu ramai dikunjungi wisatawan. Salah satu Event yang ramai dikunjungi adalah Fe...
http://japan-arena.blogspot.com/2014/03/sapporo-yuki-matsuri-kehangatan-sebuah.html
Setiap
musim dingin, Pulau Hokkaido, Jepang, selalu ramai dikunjungi wisatawan. Salah
satu Event yang ramai dikunjungi adalah Festival Salju di Kota Sapporo yang
tahun ini yang saat ini sudah mencapai usia yang ke-64 kali (tahun). Yup, Sebenarnya
festival salju di Sapporo sendiri sih sudah ada semenjak nenek moyangku seorang
pelaut, tetapi hal itu terhenti setelah negara api menyerang Perang Dunia ke
II. Nah, pada tahun 1950, Pemerintah Dinas Pariwisata Kota Sapporo ingin mengangkat
kembali festival tersebut untuk dapat dinikmati publik.
Kenapa Patung Salju?
Ide
tersebut ternyata berawal dari kebiasaan salah satu SD di kota Okaru, saat
musim salju, murid-muridnya dibiarkan untuk bermain salju gitu, dan rata-rata
dari mereka membuat patung-patungan salju gitu, nah, berawal dari situlah inspirasi
untuk memunculkan patung-patung salju sebagai sebuah festival dimulai. Dan untuk
menambahkan kemeriahan disana, diadakanlah seperti konser musik, tari-tarian
dan berbagai lomba seperti mendesain patung salju dan masih banyak lagi.
Walaupun
pada saat seperti itu cuaca salju juga masih sangat hebat, dan bahkan sampai
minus enam derajat selsius, tidak mengurangi animo pengunjung. Sejak dibuka
pukul 09.00 pengunjung langsung tumplek blek, mulai anak-anak sampai lansia, baik yang nampak maupun tak nampak. o_o
Kuburan
es Itmad-Ud-Daula merupakan proyek bersama antara Hokkaido Television
Broadcasting (HTB) dan Angkatan Beladiri Jepang (Japan Ground Self-Defense
Force/JGSDF), Engineer Company, dan Signal Company. Total ada 3.800 orang
terlibat dalam proyek tersebut.
Bangunan
es raksasa lainnya yang menarik perhatian pengunjung adalah Gedung Sultan Abdul
Samad, sebuah bangunan bersejarah berarsitek Inggris yang berdekatan dengan
menara kembar Petronas di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur.
Sebenarnya
masih banyak patung patung yang dibuat oleh peserta, seperti patung doraemon,
chinbi maruko chan (kalau teman-teman ingat), dan masih banyak yang lainnya.
Mikudayo!! yay yay!!
Mas Luffy Hasan ishaq dan kawan-wakan dari One Piece nih...
Tontonan penulis waktu kecil nihh...
Para
turis yang ingin berfoto juga dimudahkan. Panitia menyediakan petugas khusus
untuk menjadi juru foto bagi pengunjung. Jadi bisa mengurangi dampak ari foto selfie khususnya.
Lain
lagi dengan Sounkyo Ice Waterfall Festival yang diadakan di Kota Sounkyo,
sebuah kota di dataran tinggi Hokkaido, 200 km dari Sapporo. Lokasi festival di
seberang Hotel Taisetsu, Sounkyo. Festival dibuka
pada malam saat suhu udara mencapai minus 16 derajat Celsius. Pengunjung bisa
menikmati stalaktit buatan dari salju dan dihiasi sinar lampu berwarna-warni.
ada perosotan buat teman-teman yang
masa kecilnya kurang bahagia looh.. XD
Setelah
puas kedinginan, para wisatawan bisa berendam di kolam air panas yang tersedia
di hampir semua hotel di Sounkyo. Air panas kolam tersebut berasal dari sumber
mata air alam di Sounkyo. Tak heran kalau bau belerang masih tercium saat
berendam. Untung saja, kolam untuk pria dan wanita dipisah. Sebab, tahu sendiri kan teman-teman aturan menggunakan pemandian (onsen) air panas di Jepang harus bagaimana. sudah telanjang bulat, harus ramai-ramai pula. Untung saja pemandian antara laki-laki dan perempuan itu terpisah.