[Review] Mekakucity Actors
Saya kehabisan prakata untuk anime yang satu ini. Sempat didapuk menjadi tontonan yang ditunggu - tunggu, penampilan perdana Mekakucity...
https://japan-arena.blogspot.com/2014/07/review-mekakucity-actors.html?m=0
Saya kehabisan prakata untuk anime yang satu ini. Sempat
didapuk menjadi tontonan yang ditunggu - tunggu, penampilan perdana Mekakucity
Actors dianggap mengecewakan. Episode keduanya pun tidak kunjung membaik.
Hingga pada akhirnya, banyak penonton yang merasa kecewa dengan ending dari
Mekakucity Actors. Tapi entah mengapa, saya menikmati suguhan Akiyuki Shinbo
dan SHAFT kali ini.
Oke, sebelum saya mengulas Mekakucity Actors, biarkan saya mengatakan beberapa hal. Pemahaman saya mengenai musisi yang menggunakan Vocaloid dan fandom yang ditimbulkan lebih ‘cetek’ daripada genangan air di jalan sehabis hujan, sehinga jika ada sesuatu dari tulisan ini yang kurang pas di mata penggemar Vocaloid dan berbagai macam fandomnya, tolong, jangan sambit saya. Lebih baik jika anda berdiskusi dengan RJ seperti Shima atau Ziw, yang paling tidak lebih berpengalaman dalam hal Vocaloid dan semacamnya daripada saya.
Cerita di Mekakucity Actors berkutat pada kejadian aneh di
tanggal 14 dan 15 Agustus, di mana beberapa orang dinyatakan menghilang,
setelah ditelan oleh “ular” raksasa, dan tidak pernah kembali lagi. Kejadian
yang disebut Kagerou Daze (Heat Haze Daze) itu, selain membuat orang
menghilang, juga diduga memberikan bermacam – macam kekuatan yang berhubungan
dengan mata.
Adalah Shintaro, seorang jenius yang menjadi Hikikomori setelah teman dekatnya bunuh
diri, sedang melakukan kegiatan seperti biasa di kamarnya, ketika Ene, seorang
gadis yang tinggal di dalam komputer miliknya, mengganggu dan membuat ia
menumpahkan soda ke Keyboard-nya.
Karena hal tersebut, ia harus keluar rumah untuk membeli Keyboard yang baru.
Ene |
Sementara itu, Kido, Seto, Kano dan Mary, menemukan anggota
baru Mekakushi-dan, yaitu Momo, adik dari Shintaro. Mekakushi-dan, perkumpulan
para pengguna kekuatan mata, sedang mencari orang – orang yang memiliki
kekuatan sama dengan mereka. Dan setelah Mary mencoba untuk menjamu Momo (dan
gagal, karena ia memecahkan gelas, serta menumpahkan isinya), Mekakushi-dan pun
berusaha untuk memperbaiki situasi (dan membelikan Momo ponsel baru, karena
ponsel lamanya tersiram suguhan Mary) dengan cara keluar ke toserba sama –
sama.
Momo |
Pada saat yang sama, Hibiya, yang diajak temannya Hiyori
untuk menginap di rumah pamannya di kota, mengalami kejadian yang aneh. Setelah
bertemu dengan keponakan angkat pamannya, Konoha (yang menurutnya
mencurigakan), ia terus – menerus mengalami mimpi yang sama, di mana di dalam
mimpi itu, Hiyori akan mati pada suatu siang hari yang panas, tanggal 15
Agustus. Setelah berkali – kali mencoba berbagai macam cara untuk mencegah
Hiyori mati di mimpinya, Hibiya akhirnya menyadari bahwa semua usahanya sia –
sia,.Walaupun begitu, ketika hari – H tiba, ia tetap mencoba menyelamatkan
Hiyori, kali ini dengan mengorbankan dirinya sendiri. Ia pun lalu tak sadarkan
diri, dan ketika siuman, Hiyori sudah tidak ada lagi.
Hiyori |
Berbagai macam plot yang
tidak berhubungan ini (walaupun nantinya akan bersaling – silang searah dengan
berjalannya cerita utama) membuat Mekakucity Actors agak membingungkan untuk
diikuti mereka yang tidak familiar dengan karya induknya, Kagerou Project.
Untuk yang belum paham, Kagerou Project adalah kumpulan lagu
Vocaloid yang diciptakan oleh Jin (a.k.a. Shizen no Teki-P), yang bercerita
tentang Mekakushi-dan itu sendiri. Berawal dari lagu berjudul Jinzou Enemy,
lalu dilanjutkan dengan Mekakushi Code, hingga akhirnya, pada lagu ketiganya,
Kagerou Daze, popularitas Kagerou Project semakin meningkat, hingga pada tahun
2012, dibuatlah adaptasi Light Novel serta Manga-nya, yang masing – masing diilustrasikan
oleh Shidu dan Mashiro Satou. Mekakucity Actors sendiri merupakan anime
adaptasi Kagerou Project, yang diproduksi oleh SHAFT (Monogatari Series, Puella
Magi Madoka Magica) dan disutradarai oleh Akiyuki Shinbo (hampir semua anime
produksi SHAFT). Jin juga ikut andil bagian sebagai penulis script, composer, dan juga bertindak sebagai series composition.
Jadi, Mekakucity Actors ini adalah anime adaptasi lagu
Vocaloid kedua yang saya tonton (yang pertama adalah Black Rock Shooter-nya
Supercell). Tidak seperti Black Rock Shooter (yang sebelumnya sudah pernah saya
dengarkan lagu aslinya), saya tidak mendengarkan lagu – lagu Kagerou Project
terlebih dahulu untuk menonton Mekakucity Actors. Dan, jujur saja, saya merasa
kebingungan. Saya berusaha meraba – raba ke mana arah cerita dari Mekakucity
Actors ini. Penayangan episode yang tidak kronologis cukup membuat saya pusing,
sehingga saya harus mengintip spoiler di
sana – sini. Entah mengapa, Shinbo dan SHAFT berusaha untuk membuatnya mirip
seperti format penayangan The Melancholy of Haruhi Suzumiya. Yang jelas,
barulah pada saat anime ini selesai tayang, saya baru bisa mengerti sebagian
cerita di Kagerou Project.
Gaya penyutradaraan Shinbo di sini juga tidak memperjelas plot dari anime ini. Shinbo, yang
dikenal lewat gaya uniknya dalam menyutradarai judul – judul seperti Monogatari
Series dan Puella Magi Madoka Magica, lagi – lagi menggunakan trik – trik yang
sama dalam Mekakucity Actors. Banyaknya SHAFT Head-Tilt (terlihat dari 3 gambar di atas), simbolisme, dan
repetisi objek dalam suatu frame, yang menjadi ciri khas Shinbo, membuat anime
ini terlihat malas dari sisi teknik produksi. Apalagi jika kamu adalah salah
satu dari mereka yang mengikuti fandom Monogatari Series, kamu akan langsung
mengetahui kalau Shinbo (lagi – lagi) “menyanyikan lagu yang sama”. Terlebih
lagi, kalau dibandingkan dengan Madoka Magica, serial ini terbilang polos pada pewarnaan
latar dan karakternya. Mungkin hal inilah yang membuat fans Kagerou Project
merasa tidak puas dengan adaptasi Mekakucity Actors ini.
A "normal" sets of traffic lights |
Ngomong – ngomong soal ketidakpuasaan, saya sempat mendapati
seorang admin dari suatu grup penggemar Vocaloid di Indonesia sempat
mengutarakan ketidakpuasannya pada Mekakucity Actors, setelah ia mengetahui
kalau Jin akan berkolaborasi dengan MARiA dari GARNiDELiA dalam lagu pembuka
Mekakucity Actors, yang berjudul Daze. Lucunya, ia mengekspresikan
ketidakpuasannya seperti kader FPI yang menyerukan keharaman atas sesuatu. Sang
admin berkata di grup ini, bahwa MARiA tidak pantas berkolaborasi dengan Jin
karena berbagai alasan dan ia berharap dengan tulusnya agar GARNiDELiA bubar!
Sontak saya langsung tertawa terbahak – bahak melihat screenshot post sang admin. Dan setelah saya
mendalami “kritikan – kritikan pedas” yang
diluncurkan oleh mereka yang mengaku sebagai “fans” Kagerou Project ini, bisa
saya simpulkan: fandom Kagerou Project sama menariknya untuk ditonton dengan
fandom pilpres tahun ini.
Ene pun sampai tertawa melihat screenshot tersebut. |
Pertanyaannya, apakah lagu kolaborasi MARiA dan Jin seburuk
itu? Menurut saya pribadi, tidak. Vokal MARiA yang kuat dapat mengimbangi melodi
rock-alternatif yang dibawakan Jin, sehingga irama yang penuh energi itu dapat
membuka Mekakucity Actors secara keren. Lagu – lagu lain dalam Kagerou Project yang
muncul dalam anime ini, seperti Headphone Actor (dibawakan oleh LiSA), Kagerou
Daze (dibawakan oleh Shouichi Taguchi dari Sentimental Vector), dan Kisaragi
Attention (dibawakan oleh Luna Haruna) juga benar – benar enak untuk didengar,
walaupun saya tidak mendengarkan versi originalnya (yang dinyanyikan oleh IA
dan Hatsune Miku). Di sini, saya tidak akan memberikan perbandingan antara
kedua versi, karena saya tidak mendengarkan versi originalnya terlebih dahulu. Tapi,
bisa saya simpulkan, bahwa lagu – lagu di Kagerou Project enak untuk didengar,
tanpa memperdulikan versi dari lagu itu sendiri.
Akhir kata, salah satu judul yang sempat dinanti hasilnya
ini, telah memberikan saya kepuasan secara tersendiri. Mulai dari ceritanya
yang cukup “unik”, fandom-nya yang “beragam”, serta musiknya yang benar – benar
nikmat, Mekakucity Actors, yang sempat ditempeli predikat overhyped anime, cukup layak untuk mendapatkan predikat layak
tonton musim ini. Saya rasa, Mekakucity Actors akan bisa kamu nikmati, kecuali
kamu yang sedang mengikuti fandom Monogatari atau Vocaloid (khususnya Kagerou
Project).